Ahli Sains Indonesia Benarkan Analisa Rismon Sianipar Terkait Polemik Ijazah Jokowi

17 hours ago 11
Kolase foto ijazah Prof Saratri yang diunggahnya dan foto ijazah Jokowi yang diunggah kader PSI. Tampak perbedaan mencolok dari keduanya.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ahli Sains Indonesia, Prof Tono Saksono yang juga merupakan sarjana Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lulus tahun 1979, ikut menanggapi isu ijazah palsu jokowi

Diketahui, kasus ijazah palsu masih terus bergulir, kali ini ulasan dan analisa datang dari Prof. Tono membuat video ulasan ijazah miliknya sendiri yang diterbitkan oleh UGM.

Melalui penjelasannya, ia membenarkan penjelasan Rismon Sianipar terkait penomoran ijazah merupakan hal yang tidak sederhana.

"15007, saya kira ini menunjukkan bahwa saya sarjana ke lima belas ribu tujuh di fakultas teknik itu," ujar Prof Tono dilansir dari video yang kini beredar di Facebook, Rabu (7/5/2025).

Kemudian angka 79 yang tertera di penomoran yang menjelaskan bahwa dia lulusan tahun tersebut.

Selanjutnya, kode 'ST' penjelasan secara tertata terkait titel yang disandang yakni Sarjana Teknik.

Yang tidak kalah penting menurut Prof. Tono ialah yang menandatangani secara resmi saat itu oleh Rektor.

Prof Tono juga menyampaikan kesimpulan terkait penjelasannya yang dilakukan secara terbuka dan disebarluaskan.

  1. Sudah dipastikan belum ada komputer PC yang beroperasi dengan windows pada tahun 1982- 1991.
  2. Belum ada font Times New Roman sampai dengan 1991-an.
  3. Sampai tahun 1991, teknologi word processing masih sangat sederhana, contoh seperti Wordstar.
  4. Pencetakan masih menggunakan DOT matrix pinter.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menegaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada mantan Presiden Jokowi di Solo, sebagai bentuk keseriusan untuk menjadi mitra strategis dan mediator dalam upaya membuka ruang dialog terkait polemik ijazah.

Ia menyatakan, surat tersebut dikirim tiga hari lalu dan meyakini Jokowi telah membacanya.

“Menyangkut masalah bagaimana tanggapan surat yang telah dikirim Kagama Cirebon. Itu sebagai keseriusan Kagama Cirebon untuk menjadi mitra strategis, tim mediator, Kagama dan teman-teman dalam hal ini digital forensik yang saat ini berkomitmen untuk mencari keterbukaan informasi,” ujar Heru dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |