
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban Unhas, Prof Amir Ilyas, menyebut, sebelum sindikat joki Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Hasanuddin (Unhas) terungkap, ada upaya dari tersangka untuk menghilangkan jejak.
Hal ini diungkapkan Prof Amir ketika hadir memberikan keterangan pada ekspose kasus yang digelar Polrestabes Makassar, Rabu (7/5/2025).
"Bukti CCTV menunjukkan tim IT kami (tersangka MYI) masuk tengah malam ke ruangan dan dia sempat hapus itu aplikasi saat kasus ini sudah ketahuan. Buktinya sudah diserahkan ke polisi," ujar Prof Amir di hadapan awak media.
Dikatakan Prof Amir, sedikitnya tujuh komputer yang telah ditanami aplikasi oleh MYI yang masih berstatus pegawai honorer.
"Ada 7 komputer yang dia masukkan aplikasi. Belum ruangan yang lain. Ini masih kami cari buktinya, yang pasti yang tertangkap itu ada tujuh aplikasi yang ditanam ke komputer peserta ujian," sebutnya.
Diceritakan Prof Amir, berangkat dari keterangan MYI, pihak Kepolisian dari Polrestabes Makassar mendapatkan lima pelaku lainnya yang terlibat.
"Dengan kejadian ini, kami pastikan dari Unhas, semua yang terlibat akan diberi sanksi dan kasus pidananya kami serahkan kepada polrestabes," tegasnya.
Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Polisi untuk mendalami kasus tersebut agar terungkap seterang-terangnya.
"Jika memang ada lagi yang terlibat, silahkan pihak penyidik dikembangkan. Dari kampus juga kami akan berbenah, semua yang terlibat tentu akan diberi sanksi, kan dikeluarkan" imbuhnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: