Ancaman Premanisme, Tokoh NU: Indonesia Bisa Bernasib Seperti Haiti Jika Preman Dibiarkan

7 hours ago 5
Islah Bahrawi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, melontarkan peringatan keras kepada pemerintah terkait ancaman premanisme yang terus meresahkan masyarakat.

Ia menilai, jika tidak segera ditangani, premanisme bisa merusak citra dan stabilitas Indonesia, khususnya dalam sektor investasi dan pariwisata.

"Jangan pernah bicara peningkatan investasi atau pariwisata jika kita gagal menanggulangi premanisme," ujar Islah di X @islah_bahrawi (7/5/2025).

Islah menyoroti pentingnya ketegasan negara dalam memberantas premanisme sejak dini.

Ia bahkan menyinggung kondisi tragis yang dialami Haiti sebagai peringatan keras bagi Indonesia.

"Haiti adalah negara yang kehilangan harga diri karena abai menyelesaikan preman terorganisir sejak awal," Islah menuturkan.

Islah bilang, kasus Haiti menjadi contoh nyata kegagalan negara dalam menegakkan supremasi hukum dan memberikan rasa aman bagi warganya.

Ia menilai, Indonesia harus belajar dari pengalaman pahit tersebut.

“Dari kegagalan Haiti seharusnya kita belajar,” kuncinya.

Terpisah, Imam Shamsi Ali menyampaikan keprihatinan mendalam atas penunjukan Ketua Umum Grib Raya, Hercules Rosario Marshal, sebagai Laskar Panglima dalam struktur Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I).

Ia menyebut bahwa keputusan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai pesantren yang sejati.

“Sebagai santri atau alumni pesantren, saya sangat malu dengan prilaku sebagian orang,” kata Shamsi Ali di X @ShamsiAli2 (7/5/2025).

Ia menegaskan bahwa premanisme sangat bertolak belakang dengan dunia pesantren, yang seharusnya menjunjung tinggi akhlak, keteladanan, dan kedamaian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |