Anxiety Generasi, Velocity, dan Ruang Kerja yang Tereliminasi

15 hours ago 8
Amul Hikmah Budiman, S.S., M.Si (Direktur Eksekutif Saoraja Institute Indonesia)

Opini oleh: Amul Hikmah Budiman, S.S., M.Si (Direktur Eksekutif Saoraja Institute Indonesia)

            Belakangan ini, ada beberapa poin yang menjadi tren atau perbincangan Gen Millenial, Gen Z, dan Gen Alpha  di sosial media dan di meja-meja café atau warung kopi. Dua yang mungkin saja menjadi klasemen teratas. Pertama, perihal gerakan-gerakan menyerupai tarian singkat yang populer di aplikasi tiktok, kemudian ramai disebut dengan velocity. Kedua, “badai” gelombang Pemtusan Hubungan Kerja (PHK) di beberapa perusahaan raksasa serta keresehan mendapatkan lapangan kerja yang semakin menyuburkan pengangguran terbuka.

            Di awal tahun 2025, periode Januari-Februari Kementerian Ketengakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker RI) merilis bahwa terdapat 18.610 pekerja mengalami PHK. Sedangkan data dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat sekitar 60.000 pekerja PHK pada periode yang sama. Terdapat perbedaan yang signifikan, namun keduanya tetap mengkhawatirkan. Beberapa pakar menyebut bahwa hal ini sebagian dampak dari dinamika geopolitik dan ekonomi internasional serta menurunnya daya beli masyrakat yang linear dengan penurunan permintaan produk.

            Meskipun belum ada secara spesifik yang menyebut klaster usia yang mengalami PHK, namun perlu dicatat dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa kelompok usia muda (16–24 tahun) memiliki Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di Indonesia disusul berusia 25-35 tahun. Pada Desember 2024, TPT untuk kelompok usia ini mencapai 17,32%, yang menunjukkan kerentanan mereka terhadap kehilangan pekerjaan. Parahnya lagi, anak muda yang menyandang tuna karya ini berasal dari orang yang terdidik.  Secara jenjang pendidikan, tertinggi adalah tamatan SMA/SMK sebesar 14,76% lalu tamatan S1/S2 sebesar 5,89%. Sebuah ironi yang harus menjadi evaluasi bagi penyelenggara negara agar menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan hardskill dan softskill yang dibutuhkan oleh para pencipta kerja dan membuka ruang kerja baru.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |