Ekonomi Meleyot, Luhut: Bukan Saatnya Saling Menyalahkan

7 hours ago 4
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Panjaitan (Foto: Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut perlambatan ekonomi di masa transisi pemerintahan adalah hal lumrah seperti pada pergantian kabinet tahun 2014.

“Semua perlu tahu bahwa pola seperti ini bukan hal baru. Karena pada masa transisi pemerintahan 2014, kuartal pertama dan kedua juga tumbuh di bawah 5 persen. Artinya, dalam masa penyesuaian seperti ini, perlambatan bisa terjadi,” ujar Luhut dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip pada Kamis (8/5/2025).

Salah satu faktor utama perlambatan kali ini adalah kontraksi konsumsi pemerintah. Maka dari itu percepatan belanja negara menjadi kunci.

Luhut menegaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu motor penting untuk mengakselerasi belanja negara.

Menurut dia, dampak nyata akan tercipta dari program ini, salah satunya menghidupkan simpul ekonomi desa seperti petani sayur, peternak ayam, penjual telur, hingga pelaku UMKM lokal.

Di samping konsumsi pemerintah, Luhut juga mewaspadai perlambatan konsumsi rumah tangga, investasi yang dianggap belum pulih optimal, tekanan ekspor akibat kondisi global, hingga pertumbuhan wilayah yang belum merata. Maka, pemerataan dan percepatan harus dijalankan secara simultan.

“Karena itu, kita semua perlu menjaga semangat kebersamaan. Dalam situasi seperti ini, bukan saatnya saling menyalahkan. Kita butuh kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting,” tuturnya.

Luhut pun menyinggung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyederhanakan regulasi, memperkuat kemitraan dagang, serta menjaga keseimbangan hubungan ekonomi global sambil memastikan perlindungan bagi rakyat kecil.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |