Kasus Keracunan Terus Bertambah, BGN Hentikan Sementara MBG Selama 14 Hari

4 weeks ago 26
Badan Gizi Nasional atau BGN membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bagi calon mitra yang ingin bergabung dalam program ini, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi, satu di antaranya adalah mitra yang memiliki usaha penyedia makanan. ANTARA FOTO Badan Gizi Nasional atau BGN membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bagi calon mitra yang ingin bergabung dalam program ini, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi, satu di antaranya adalah mitra yang memiliki usaha penyedia makanan. ANTARA FOTO

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Melalui pernyataan resmi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Sony Sanjaya mengatakan akan membekukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Tidak semua SPPG akan dibekukan, hanya yang mengalami kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pembekuan akan dilakukan selama 14 hari. BGN akan melakukan evaluasi selama rentang waktu tersebut.

Jika SPPG telah melakukan perbaikan maka izin operasional akan diberlakukan kembali.

Beberapa SPPG yang ditutup yaitu Tasikmalaya, Jawa Barat 1 SPPG, Garut, Jawa Barat 1 SPPG, Banggai, Sulsel 1 SPPG, SPPG Cipongor, Bandung Barat dan Jawa Barat.

BGN akan melibatkan Badan Inteligen Negara (BIN), kepolisian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, BGN menerapkan standar operasional prosedur (SOP) baru.

Sebelumnya, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji telah mencatatkan 5.360 anak keracunan. 

Jumlah ini sudah terjadi sejak diluncurkannya MBG pada 6 Januari 2025 lalu dan terus mengalami penambahan.

“Menurut catatan pemantauan JPPI, hingga perte­ngah­an September 2025, tercatat sedikitnya 5.360 anak menga­lami keracunan dengan an­cam­an kematian yang nyata,” ungkapnya dikutip Jumat (26/9/2025).

Bagi JPPI, program MBG membawa masalah baru dalam dunia pendidikan.

“Sebelum kedatangan MBG sektor pendidikan kita itu banyak sekali masalah kedatangan MBG membuat masalah plus-plus,” jelasnya. (Elva/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |