FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kapolri Listyo Sigit membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri. Itu menuai beragam spekulasi, karena dianggap mendahului rencana Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo, sebelumnya berencana membuat Komite Reformasi Kepolisian. Di dalamnya tergabung antara aktor negara dan masyarakat sipil.
Tidak seperti tim yang dibuat Kapolri yang seluruhnya beranggotakan anggota kepolisian.
Kalemdiklat atau Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Chrysnanda Dwilaksana angkat suara. Ia mengklaim tim bentukan Kapolri sebagai upaya sinkronisasi.
“Ini suatu bagian untuk kita saling mendukung. Atau mensinkronisasi apa yang diputuskan Pak Presiden,” kata Chrysnanda dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, tim reformasi ala Polri tak terhindarkan. Karena akan bermitra dengan bentukan presiden.
“Mau tidak mau, dalam reformasi Polri perlu adanya kerja sama, adanya kemitraan,” ujarnya.
Baginya, tiap pihak mesti punya andil.
“Tugas semua pihak untuk membantu, atau bisa memberi masukan. Karena ini menurut saya merupakan bagian dari membangun dialog peradaban,” ucapnya.
“Karena ini juga menunjukkan bagian praktik kita yang demokratis dan juga perbuatan pendukung civil society,” sambungnya.
Pada intinya, ia mengatakan tim bentukan Kapolri dibuat untuk hal positif. Tujuannya kembali ke jati diri Polri.
“Untuk selalu merefleksi, mengingatkan, bercermin, mendengar, berusaha memahami kepada bagi banyak orang untuk kembali kepada jati diri Polri,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































