Dedi Mulyadi Bakal Wajibkan Vasektomi Bagi Penerima Bansos, Ferizandra: Mulai Kelewatan

6 days ago 17
Dedi Mulyadi. Foto: Antara

FAJAR.CO.ID, BANDUNG -- Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kini jadi sorotan tajam publik, terutama di media sosial.

Diketahui, Dedi Mulyadi tengah menggodok kebijakan yang mewajibkan peserta bantuan sosial di provinsinya untuk menjadi bagian dari program Keluarga Berencana (KB) terutama KB pria Vasektomi.

Hal tersebut menuai sorotan dan hujatan publik. Salah satunya datang dari akun pegiat media sosial bercentang biru, Ferizandra. Melalui akun @ferizandra di X, dia mengkritik tajam rencana Gubernur Jawa Barat itu.

"Ini mulai kelewatan… 😡 Tadinya kita pikir Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi cuman sedang melakukan pencitraan untuk menaikkan popularitasnya…," tulis Ferizandra, mengawali cuitannya, dikutip Rabu (29/4/2025)

"Tapi statement dia bahwa dia akan mendorong program vasektomi sebagai SYARAT menerima beasiswa dan bansos menunjukkan betapa rasisnya orang ini…," kritiknya.

Vasektomi, sambung Ferizandra, umumnya dianggap haram dalam Islam. Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan vasektomi haram karena menyebabkan pemandulan permanen.

"Dalam Gereja Katolik, vasektomi pun dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama karena dianggap sebagai tindakan yang menghalangi kemungkinan prokreasi… Sadarlah, rakyat Indonesia…! orang ini sangat berbahaya… 🤔," tudingnya.

Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi kesejahteraan rakyat bertajuk "Gawé Rancagé Pak Kadés jeung Pak Lurah" di Pusdai Jabar, Dedi menegaskan langkah ini diperlukan agar bantuan pemerintah tidak terus menumpuk pada satu keluarga yang tak terkendali jumlah anggotanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |