
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menekankan bahwa penanganan terhadap perilaku anak yang dianggap menyimpang tidak cukup hanya dengan pemberian hukuman atau pendekatan disiplin semata.
Menurutnya, penyelesaian yang tepat harus mempertimbangkan berbagai aspek yang melatarbelakangi perilaku tersebut.
Dalam keterangannya di Surabaya, Jawa Timur, Ledia mengungkapkan bahwa anak yang dicap "nakal" sering kali memiliki latar belakang kompleks. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya sebelum memberi label atau sanksi.
“Kita lihat begini, anak disebut nakal tentu karena dia sudah melanggar peraturan yang ada. Ada banyak sebabnya, kita harus lihat sebabnya,” ujarnya, dikutip dari laman resmi DPR RI, Senin (5/5/2025).
Ledia menjelaskan bahwa lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap perilaku seorang anak. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka.
Oleh karena itu, peran orang tua, guru, dan masyarakat dalam memberikan keteladanan menjadi sangat krusial.
“Pertama, apakah orang dewasa di sekitarnya, orang dewasa yang dalam pandangan dan pantaunya, itu memberikan contoh teladan yang baik,” ujarnya.
“Kalau yang tidak memberikan contoh, memang pasti mereka meniru orang-orang yang tidak bisa menjadi contoh yang baik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyoroti pentingnya komunikasi antara pihak sekolah dan keluarga untuk mencari tahu akar persoalan sebelum mengambil tindakan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: