
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyebut kekayaan Indonesia besar, namun banyak dicuri. Itu ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Didik Mukrianto.
“Konkrit Political Will dan Komitmen Presiden @prabowo dalam pemberantasan korupsi secara masif, terintegratif & berkelanjutan,” kata Didik dikutip dari unggahannya di X, Jumat (2/5/2025).
Pernyataan Prabowo itu, kata dia panggilan dari Presiden untuk melakukan perubahan sistemik dalam pemberantasan korupsi. Menurutnya, idealnya action will-nya dilakukan secara masif oknum aparat negara & aparat penegak hukum khususnya @KPK_RI @KejaksaanRI @DivHumas_Polri
“Pemberantasan korupsi yang sistemik diperlukan karena korupsi yang telah mengakar dalam sistem sosial, politik, & ekonomi dapatt merusak tatanan masyarakat secara luas,” ujar Didik.
Ia mengatakan, korupsi melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan, hukum, dan pelayanan publik, yang dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik.
Selain itu, ia menjelaskan korupsi mengalihkan sumber daya publik untuk kepentingan pribadi, mengurangi efisiensi anggaran, & menghambat pembangunan.
“Korupsi menguntungkan segelintir elit, memperlebar kesenjangan ekonomi & sosial, serta memperburuk kemiskinan. Korupsi yang terstruktur melindungi pelaku dari penegakan hukum, bisa menciptakan budaya impunitas dan merusak integritas sistem peradilan,” jelasnya.
“Lingkungan yang korup meningkatkan biaya bisnis, menurunkan kepercayaan investor, dan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: