
FAJAR.CO.ID, SOLO -- Pengusaha yang juga mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menilai premanisme dalam bentuk pungutan liar (pungli) yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan bisa merugikan dunia usaha bahkan menghambat investasi.
Hal itu disampaikan Sandiaga kepada wartawan setelah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Solo, Respati Ardi, di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Minggu (27/4/2025).
"LG batal investasi sebenarnya apa sih yang membuat itu agak sulit masuk ke Indonesia ini?" tanya wartawan.
Sandiaga Uno menjawab pernyataannya tersebut, sebagaimana yang dikeluhkan para sektor industri, yakni keterlibatan premanisme.
"Regulasi kita agar ramah investasi khususnya masalah premanisme. Ini sekarang banyak sekali keluhan di daerah-daerah tempat pusat pertumbuhan industri justru merebak premanisme," kata Sandiaga Uno, dilansir Instagram @sandiuno Rabu, (30/4/2025).
Namun, ia mengakui bahwa saat ini Presiden berserta jajarannya sedang fokus terhadap kondisi yang memperihatinkan ini, termasuk pemantauan keamanan.
"Alhamdulillah pak Prabowo ini adalah seorang pemimpin yang fokus kepada pemerintahan yang kuat dan situasi keamanan itu harus menjadi supermasi," ujar Sandi.
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu juga berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk memberantas praktik ini demi menjaga wibawa negara dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Jadi saya berharap ada tindakan tegas di lokasi-lokasi industri dipastikan bahwa wibawa pemerintah sebagai pembuat regulasi," jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: