Ramai Musisi Hengkang dari Spotify, CEO Dianggap Dukung Genosida di Palestina

3 weeks ago 44

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah musisi tanah air menyatakan sikap dengan menarik lagu karyanya dari platform musik berbayar Spotify.

Kabar ini merebak menyusul investasi yang dilakukan oleh CEO Spotify, Daniel Ek di startup AI militer di Eropa, Helsing.

Tak tanggung-tanggung, Daniel pada Juni 2025 memimpin putaran pendanaan senilai 700 juta dollar untuk Helsing.

Helsing diketahui turut andil dalam serangan besar-besaran oleh zionis ke Palestina.

Para musisi tak ingin karya-karyanya menjadi penyumbang untuk mendanai peristiwa genosida di Palestina.

Salah satu musisi tanah Majelis Lidah Berduri mengungkap menarik semua karya-karyanya per tanggal 24 September 2025.

"Kabar sebaris, kami cabut dari spotify sebab kami berdiri bersama kalian," ungkapnya.

Mereka tidak setuju menjadi pencetak uang untuk platform yang pro dengan genosida di Palestina. Selain itu, investasi yang dilakukan Daniel juga membuat mereka mundur.

"Kami sudah menimbang pilihan ini sejak lama alasannya, (1) platform ini pro genosida Palestina, (2) investasi besar-besaran si pemilik pada perkembangan teknologi perang hingga (3) praktik industri musik Spotify yang berpagut dan menormalisasi moda ekonomi ekstraktif neoliberal," jelasnya.

Ada juga Leilani Hermiasih atau yang dikenal dengan Frau turut menarik karya-karyanya.

“Bye bye spotify, kecuali lagu-lagu feat dan kolab yang diupload bareng-bareng teman lain yak,” ungkapnya.

Tidak hanya musisi dalam negeri, sejumlah musisi luar negeri turut melakukan hal yang sama.

Sebut saja pendiri Deerhof, Greg Saumier menarik lagu-lagu band. Dia berpandangan akan aneh bagi penggemarnya mendengar karya dari platform yang mendukung genosida.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |