
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sebanyak 342 sisa dan dua guru SMPN 35 Bandung keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Itu menuai sorotan.
Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi sala satu yang menyoroti. Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi serius.
“Dari banyak kasus serupa, kayaknya perlu evaluasi serius terhadap penerapan program MBG ini,” kata Eko dikutip dari unggahannya di X, Jumat (2/5/2025).
Hal tersebut, kata dia, agar kejadian serupa tak lagi terulang. Mengingat sebelumnya, sudah ada peristiwa demikian di berbagai daerah.
“Agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini,” ucapnya.
“Jangan sampai anak-anak jadi korban ambisi orang tua,” tambah Eko.
Dikutip dari RRI, makanan itu dikirim dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Coblong Kota Bandung pada Rabu, 30 April 2025.
Humas SMPN 35 Kota Bandung, Ganjar Sulandiana membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya menerima kiriman makanan MBG pada Selasa, 29 April 2025.
Kemudian pada hari esoknya pada 30 April 2025 pihak sekolah mendapat laporan beberapa anak mengalami gejala diare, muntah-muntah dan demam setelah memakan makanan MBG.
“Ya, hari Selasa, kita mendapatkan pengiriman MBG. Kemudian hari Rabu pagi ada laporan beberapa anak yang mengalami gejala diare,” kata Ganjar, Kamis (1/5/2025).
“Pada umumnya gejala nya itu diare, diare kemudian ada beberapa yang muntah dan demam. Umumnya, mayoritasnya diare,” imbuh dia.
Ia menyebut, pihak sekolah langsung melakukan penanganan dan konfirmasi jumlah. Setelah dikonfirmasi, pihak sekolah mendapati bahwa jumlah siswa yang mengalami gejala tersebut semakin bertambahnya hingga 342 siswa dan 2 orang guru.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: