
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tudingan reuni mendadak Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), yang dihadiri mantan Presiden Jokowi penuh rekayasa terus menjadi perbincangan publik.
Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (AKSI), Nurmadi H Sumarta, mengatakan bahwa bukan hanya rekayasa, tapi baginya reuni Fakultas Kehutanan pada Sabtu kemarin itu aneh dan lucu.
"Memang aneh dan lucu. Seolah tiba-tiba dan sekonyong-konyong. Biasanya acara reuni berdekatan Lebaran atau Dies Natalis kampus," kata Nurmadi kepada fajar.co.id, Selasa (29/7/2025).
Dikatakan Nurmadi, berdasarkan pengamatan netizen, tampak beberapa peserta yang bukan alumni, salah satunya Bambang Saptono.
"Apa urgensi dan relevansinya dia di acara tersebut?," cetusnya.
Bukan hanya itu, kata Nurmadi, sosok Mulyono juga menjadi pusat perhatian. Banyak disebut sebagai calo tiket bis di salah satu terminal di Solo.
"Ada juga yang disebut Mulyono, yang menurut M. Taufik ternyata calo tiket bis Tirtonadi dan beberapa lainnya. Anehnya lagi cerita yang tidak lulus matematika 8 kali," sebutnya.
Nurmadi bilang, berdasarkan pengakuan Mulyono, Jokowi lebih dulu lulus karena lebih cerdas dibanding dirinya maupun teman seangkatannya.
"Padahal cerita Prof. Sofian Effendi, evaluasi 2 tahun awal Jolowi tidak lolos kualifikasi untuk program sarjana. Berbeda dengan almarhum Hari Mulyono yang aktif, cerdas dan menonjol prestasinya," terangnya.
Lebih jauh, Nurmadi menyinggung pernyataan Mulyono yang mengatakan bahwa di Fakultas Kehutanan waktu itu belum mengenal nama jurusan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: