
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merencanakan perluasan program pembinaan berbasis kedisiplinan militer, tak hanya untuk siswa bermasalah, tetapi juga untuk kalangan dewasa yang melakukan pelanggaran ringan di masyarakat.
Rencana ini disampaikan usai Dedi meninjau langsung program pendidikan disiplin untuk pelajar yang digelar di Markas Resimen Armed 1 Kostrad, Purwakarta, pada Jumat (2/5/2025).
“Saya berencana setelah SMP dan SMA ini berhasil, saya lihat nanti sebulan ke depan, maka nanti yang dewasa,” ujar Dedi, dikutip dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (5/5/2025).
Menurut Dedi, program ini akan menyasar orang dewasa yang kerap menimbulkan keresahan di masyarakat, seperti pelaku tawuran, peminum di tempat umum, serta warga yang sering berkumpul secara tidak produktif di ruang publik.
“Yang suka nongkrong-nongkrong di perempatan, mabuk-mabukan, tawuran, yang susah diproses pidananya karena tindak pidananya ringan, kalau pun dipidana masuknya LP malah naik tingkatan kejahatannya, nah itu nanti saya siapkan konsepnya,” jelas Dedi.
Ia menekankan bahwa pendekatan melalui pembinaan disiplin dinilai lebih tepat untuk pelanggar ringan, dibanding langsung memproses hukum yang justru berisiko memperparah perilaku mereka setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Sebagai latar belakang, program pembinaan berbasis militer bagi pelajar bermasalah telah resmi dimulai sejak 2 Mei 2025. Program ini dilaksanakan di sekitar 30 hingga 40 barak militer yang telah disiapkan oleh pihak TNI.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: