Soal Rencana Vasektomi Dedi Mulyadi, Hilmi Firdausi: Haram Tapi Wajib Demi Bantuan

3 hours ago 2
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ustaz Hilmi Firdausi kembali memberi sindiran keras terkait rencana Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi soal Vasektomi.

Sebelumnya, Rencana Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menjadikan vasektomi sebagai syarat menerima bansos menuai kritik.

Kebijakan ini dinilai diskriminatif dan melanggar hak privasi serta kesehatan warga, karena negara ikut campur dalam urusan reproduksi.

Melalui cuitan di media sosial X pribadinya, Hilmi Firdausi menyindir terkait rencana ini.

“Di negeri yang katanya negara besar ini,
Ada wacana syarat bansos yang bikin pusing di sebuah propinsi,” tulisnya dikutip Selasa (6/5/2025).

"Bapak mau bantuan? Silakan ke klinik,
Tapi maaf ya, alat vital harus dibuat sedikit "unik",” tambahnya.

Ia dengan tegas menyebut vasektomi adalah sesuatu yang haram namun justru dijadikan syarat untuk menerima bansos.

“Vasektomi dibilang haram di mimbar,
Tapi katanya akan jadi syarat resmi menerima bansos di Jabar,” sebutnya.

Ustadz pun bingung, jamaah terpingkal,
"Katanya dosa, tapi kok malah jadi modal?,” tuturnya.

“Lalu muncullah ceramah bikin heboh,
Dari ustadz "sensasional" dengan gaya penuh show.
“Kampanye itu lebih ngeri dari khamr,” katanya,
"Apalagi kalau kajian kudu bayar masuknya, itu lebih bahaya!,” jelasnya.

“Jamaah geleng2, nyengir penuh tanya,
"Jadi mending mabuk, dari pada ngaji harus bayar?"
Padahal Allah jelas haramkan khamr, kalau haram kampanye & kajian berbayar itu fatwa dia sendiri, entah apa dalilnya,” lanjutnya.

Hilmi Firdausi kemudian menganalogikan situasi ini soal sesuatu yang haram namun wajib demi kebutuhan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |