
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengaku sangat bersyukur karena Indonesia berhasil memitigasi risiko dan dampak iklim sepanjang tahun lalu sehingga berdampak pada peningkatan produksi pertanian nasional.
“Saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog sebesar 3.300.000 ton, kemungkinan dalam 10-15 hari kedepan menjadi 4 juta ton beras, karena penyerapan per hari mencapai 50 ribu ton, angka ini tertinggi dalam 20 tahun terakhir,“ ungkap Mentan Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Mentan Amran menekankan keunggulan iklim Indonesia memungkinkan kegiatan tanam sepanjang tahun. Untuk itu, Indonesia menawarkan kerja sama kepada Jepang dalam membangun klaster pertanian berbasis teknologi canggih, yang diharapkan menjadi lumbung pangan bersama kedua negara.
Mentan Amran menjelaskan bahwa perubahan iklim telah berdampak besar terhadap sektor pertanian di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan Jepang. Suhu yang tinggi menyebabkan penurunan produksi serta berpotensi menurunkan kesejahteraan petani akibat rendahnya produktivitas.
Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku, menyampaikan kekagumannya atas capaian Indonesia yang mampu melakukan tiga kali panen padi dalam setahun.
Menteri Eto Taku mengungkapkan bahwa di Jepang, hanya wilayah tertentu seperti Okinawa yang mampu dua kali panen dalam setahun.
Ia menambahkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas, Jepang biasanya melakukan diversifikasi dengan menanam gandum, jagung, atau kedelai secara bergantian.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: