
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penunjukan mantan Presiden Jokowi dan Thomas Djiwandono sebagai perwakilan Indonesia dalam menghadiri pemakaman Paus Fransiskus memantik kritik dari Denny Siregar.
Denny menilai bahwa pengiriman utusan oleh Presiden Prabowo Subianto seharusnya memprioritaskan pejabat aktif dalam struktur negara.
"Mbok yang diutus itu pejabat negara tho pak," ujar Denny di X @DennySiregar7 (24/4/2025).
Dikatakan Denny, pemakaman seorang pemimpin umat dunia seperti Paus seharusnya mendapat penghormatan setara dari negara lain, termasuk Indonesia, melalui kehadiran pejabat resmi.
"Ini kan pemakaman kepala umat. Kalau Presiden berhalangan, harusnya Wakil Presiden," tandasnya.
Ia menyoroti status Jokowi sebagai mantan kepala negara yang kini telah menjadi warga sipil biasa, bukan lagi pejabat publik.
"Mantan kan sudah rakyat biasa," kuncinya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia secara resmi mengutus sejumlah tokoh nasional untuk mewakili negara dalam prosesi pemakaman pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, yang akan digelar di Vatikan.
Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengirim empat nama sebagai perwakilan Indonesia, di antaranya Presiden ke-7 RI Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai.
“Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” jelas Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: