
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas penduduk Indonesia tergolong miskin berdasarkan kategori Bank Dunia atau World Bank. Pada 2024, jumlah penduduk miskin sebanyak 60,3 persen dari total 285,1 juta penduduk Indonesia.
Dibanding negara tetangga di wilayah ASEAN, kemiskinan di Indonesia pada 2024 berada di peringkat kedua setelah Laos dengan kemiskinan penduduk mencapai 68,5%. Sementara negara jiran Malaysia hanya memiliki penduduk miskin 1,3 persen dari total jumlah penduduk.
Jumlah penduduk miskin Indonesia sebanyak 60,3 persen atau setara 171,91 juta jiwa berdasarkan acuan garis kemiskinan untuk kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas (upper middle income country). Acuan pendapatan sebesar USD6,85 per kapita per hari atau setara pengeluaran Rp115.080 per orang per hari (kurs Rp16.800/Dolar AS).
Meski mayoritas penduduk Indonesia kategori miskin, Bank Dunia memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia masih akan terus menurun. Terlihat dari persentase jumlah penduduk miskin pada 2024 sudah menurun dibanding pada 2023 lalu yang tercatat sebesar 61,8 persen.
Bank Dunia memproyeksikan persentase kemiskinan di Indonesia dapat terus menurun pada kisaran 58,7 persen pada 2025. Angka ini dapat terus turun menjadi 57,2 persen pada 2026 dan turun menjadi 55,5 persen pada 2027 mendatang.
Melansir laporan Bank Dunia berjudul Macro Poverty Outlook edisi April 2025, Selasa (29/4/2025), disebutkan bahwa
meskipun permintaan yang kuat telah mendukung kinerja ekonomi yang stabil dan menurunkan angka kemiskinan, percepatan pertumbuhan memerlukan penerapan reformasi struktural untuk meningkatkan potensi pertumbuhan negara dan mengurangi risiko overheating.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: