
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ketegangan terjadi ketika kaum buruh yang memperingati hari buruh atau May Day 2025 memaksa untuk masuk ke halaman gedung DPRD Sulsel, Kamis (1/5/2025).
Massa yang tergabung dari berbagai organisasi buruh itu menggeruduk pintu gerbang gedung DPRD Sulsel.
Menendang, menghantam dengan kayu, bambu, dan berbagai macam cara dilakukan massa agar bisa masuk ke halaman DPRD Sulsel.
"Ada Jenderal lapangan kawan-kawan, satu komando, dengar saya, jangan ada gerakan tambahan," kata Koordinator lapangan di atas mobil komando.
Beruntungnya, pihak Kepolisian yang berjaga di lokasi mampu menghalau massa aksi yang memaksakan diri untuk masuk.
Terdengar, koordinator lapangan memberikan waktu 2 kali 15 menit kepada pimpinan DPRD Sulsel agar menemui massa aksi.
"Kami memberi gaji kalian, kami adalah tuanmu, harusnya kamu yang keluar menemui kamu," cetusnya.
"Kami dari komite, tidak akan tinggal jika aspirasi kami diterima, jika tidak maka kami akan tetap di sini," tandasnya.
Sementara itu, pihak Kepolisian di dalam mobil pengendali massa meminta agar massa aksi tetap menjalankan aksinya dengan kondusif.
"Kami dari Polda Sulsel mengimbau untuk tertib dalam berunjuk rasa. Hargai, sementara diusahakan untuk mempertemukan dengan pimpinan DPRD," kata Polisi tersebut.
Sebelumnya, Koordinator lapangan, Muh. Said Basir mengatakan, oligarki ekonomi politik kapitalisme semakin bebas dan terang-terangan melakukan apa saja di Indonesia.
"Kita menyerukan bahwa ini bukan lagi sekadar peringatan, melainkan seruan perlawanan terhadap cengkraman sistem yang menindas," kata Said kepada awak media.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: