Cerita Guru Honorer di Makassar Dipecat Tanpa SP setelah 16 Tahun Mengabdi

3 weeks ago 32
Guru honorer saat memperjuangkan nasibnya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Cerita Jupriadi, guru honorer yang 16 tahun mengabdi di SMAN 10 Makassar, viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, ia diberhentikan pada 2023 setelah bergabung sejak 2007.

Jupriadi mengaku tak terima dengan keputusan itu. Ia menilai pemecatan dilakukan tanpa prosedur yang jelas.

“Saya pribadi tidak terima. Tidak pernah dipanggil sebelumnya, tidak ada SP 1 sampai SP 3,” ujar Supriadi di kutip pada Kamis (1/10/2025).

Ia juga menyebut tidak pernah menjalani evaluasi kinerja. Padahal, sejak awal mengajar Ilmu Komputer ketika sekolah kekurangan tenaga pengajar, ia dipercaya mengelola laboratorium komputer setelah mata pelajaran TIK dihapus dari kurikulum.

Selain itu, Jupriadi juga menjadi operator utama saat Pemprov Sulsel meluncurkan Program Smart School.

Ia menangani jaringan, peralatan, hingga delapan layer sistem digital sekolah.

Selama bertahun-tahun, ia menjalankan peran tersebut di bawah kepemimpinan beberapa kepala sekolah.

Namun, statusnya sebagai operator Smart School kerap ia pertanyakan karena tidak mendapat kejelasan dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan.

Persoalan muncul ketika ia menanggapi pesan bernuansa politik di grup WhatsApp sekolah. Jupriadi menilai grup pendidikan semestinya bebas dari konten politik.

Tak lama kemudian, ia dikeluarkan dari grup dan keesokan harinya menerima surat pemberhentian.

Ia awalnya mengira surat itu berisi insentif Smart School. Namun ternyata, isinya adalah pemberitahuan pembebastugasan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |