FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Awal dilantik, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat diminta mundur kurang dari 24 jam menjabat.
Gaya koboi terkesan arogan yang ditampilkan Purbaya tak disenangi oleh banyak pihak.
Namun, tak butuh waktu lama bagi Purbaya untuk menunjukkan manuvernya dengan kebijakan-kebijakannya.
Salah satunya adalah kebijakannya untuk tidak menaikkan cukai rokok. Banyak yang merespon positif hal ini.
Keputusan untuk tidak menaikkan cukai rokok dianggap langkah yang tepat di tengah situasi ekonomi saat ini.
Sebelumnya, Purbaya berbicara lantang agar industri rokok ini tidak dimatikan. Dia berniat untuk memberantas rokok ilegal dari luar negeri.
Bagi Purbaya bukan langkah yang tepat saat pemerintah mematok pajak tinggi sementara tenaga kerja belum bisa diserap.
“Selama kita nggak bisa punya program yang bisa menyerap tenaga kerja yang nganggur industri itu nggak boleh dibunuh. Itu kan menimbulkan orang susah aja. Paling harus dibatasi orang yang ngerokok itu paling nggak, orang ngertilah,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Beberapa komentar netizen tampak mengapresiasi kebijakan ini.
“Cukai rokok itu tidak mengurangi jumlah perokok. Pak Menteri kan mau menata ekonomi. Rokok ilegal/lokal muncul sebagai solusi para perokok. Banyak saya jumpai di sekitar saya,” kata netizen.
“Tidak menaikan cukai rokok di situasi ekonomi saat ini sdh baik, klu dinaikan akn menimbulkn mslh baru sprti PHK & mslh lainnya. Yg pentng skrng adalah pemberantasan rokok ilegal jika tujuannya untk menurunkn jmlh perokok. Jika nti ekonomi sdh membaik bru pertimbangkn kenaikan cukai,” kata lainnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































