
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tak main-main, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan keseriusannya memasukkan pelajar ke barak militer.
Ada sejumlah ciri pelajar yang akan dimasukkan ke barak militer. Seperti yang suka main Mobile Legends hingga tawuran.
“Tukang tawuran, tukang main Mobile Legends, yang kalau malam kemudian tidurnya tidak mau sore, ke orang tuanya melawan, melakukan pengancaman, di sekolahnya bikin ribut, bolos terus, dari rumah berangkat ke sekolah pas sekolah nggak nyampe,” papar Dedi, kepada jurnalis beberapa waktu lalu.
Kamis, 1 Mei 2025, sebanyak 39 siswa SMP di Purwakarta telah dimasukkan ke barak militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Arema 9.
“Jadi masuk barak militer bukan pelatihan orang-perangan, bukan. Membantu, membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatan raga mereka,” ujar Dedi.
Hal tersebut, kata dia, dilakukan agar para pelajar bugar. Juga tak melakukan aktivitas yang tidak produktif.
“Agar menjadi anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makanan eskrimer, tidak minum ciu. Kan itu obat-obatan itu marak dimana-mana, dan kemudian tetap mereka belajar sebagaimana biasa. Tapi pola hidupnya berubah,” imbuhnya.
Ia lalu menguraikan bentuk kegiatan di barak. Seperti tidur lebih dulu dan bangun lebih cepat
“Satu misalnya, jam tidurnya harus jam 8. Itu kan sudah tuh, kalau di rumah gak bisa. Dua, bangunnya harus jam 4 pagi. Tiga, begitu bangun harus mandi,” ujar Dedi.
Di saat bangun pagi, para pelajar akan melakukan aktivitas produktif. Sampai di malam harinya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: