
FAJAR.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Bencana banjir yang kerap menghantui warga pada musim penghujan terus menjadi keresahan. Para warga yang selalu menjadi korban banjir itu lantas mendesak pemerintah melakukan solusi tepat.
Seperti yang dilakukan ribuan warga perumahan Vila Nusa Indah, Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor yang kerap menjadi korban banjir. Mereka melakukan Aksi Damai meminta percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Aksi yang berlangsung Minggu, 4 Mei 2025, itu diikuti 3.000 lebih warga korban banjir akibat meluapnya Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Dalam aksi unjuk rasa itu, mereka meminta pemerintah segera melakukan percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Aksi damai itu diawali warga dengan melakukan long march dari lingkungan masing-masing sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Kami Tidak Mau TENGGELAM Lagi.. Kami Meminta PERCEPATAN Normalisasi Sungai Cileungsi Cikeas".
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman memberikan apresiasi kepada BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) atas aksi tanggapnya membantu korban banjir. "Kami mengapresiasi gerak cepat BBWSCC dalam melakukan penanganan tanggap darurat pascabanjir," ujar Puarman.
Selanjutnya, Puarman menjelaskan kondisi sungai saat ini, baik di hulu maupun hilir yang sudah rusak serta ancaman banjir besar di kemudian hari. Menurut Puarman, tahapan normalisasi yang direncanakan pemerintah waktunya terlalu lama.
"Tahun 2025 - 2026 penyiapan lahan oleh pemerintah daerah, tahun 2027 proses lelang dan tahun 2028 dimulai pekerjaan konstruksi oleh Kementrian Pekerjaan Umum, tentu ini waktu yang cukup lama. Sementara tiap tahunnya warga harus hidup dihantui banjir di setiap musim hujan tiba," jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: