Dipanggil Polda Metro Jaya, Rismon Sianipar: Ini Pembungkaman Terhadap Peneliti

1 week ago 21
Rismon Sianipar saat mengunjungi UGM, Jumat (20/6/2025).

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dipanggil Polda Metro Jaya terkait dugaan penghasutan, Pakar Digital Forensik, Rismon Hasiholan Sianipar, menyebut bahwa ada upaya pembungkaman terhadap peneliti.

Dikatakan Rismon, pembungkaman tersebut dilakukan agar para pencari kebenaran keabsahan ijazah Jokowi berhenti bersuara.

"Ini bagi saya pembungkaman terhadap peneliti agar berhenti menyuarakan hasil kajian terkait skripsi dan ijazah palsu Jokowi," ujar Rismon kepada fajar.co.id, Kamis (26/6/2025).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa belakangan ini nampak begitu banyak informasi tentang dugaan ijazah palsu Jokowi berseliweran. Namun, hanya Rismon dkk yang dipolisikan.

"Banyak sekali informasi beredar saat ini, terutama informasi yang diberikan bang Beathor Suryadi terkait tim DKI dan Solo yang terdiri dari David, Anggit, dan Widodo," ucapnya.

Berdasarkan cerita Beathor, kata Rismon, Widodo bertemu dengan Dani Iskandar dan diduga mencetak ijazah di Pasar Pramuka.

"Widodo bertemu dengan Dani, para pembuat ijazah atau dokumen palsu, yaitu satu paket berisi kira-kira sepuluh dokumen palsu untuk pencagupan Jokowi pada 2012," sebutnya.

"Nah inikan ingin menakut-nakuti kami agar tidak menyuarakan lagi isu tentang ijazah palsu Jokowi," cetus Rismon.

Tidak berhenti di situ, lulusan Universitas Yamaguchi ini juga mengingatkan publik mengenai pernyataan dari Eko Sulistyo, mantan Ketua KPUD Solo.

"Eko yang ditelpon pak Dr. Muhammad Taufiq, mengatakan bahwa saat pencalonan walikota 2004, Jokowi memiliki dua gelar. Drs dan Ir. Itu tidak diverifikasi, yang diserahkan hanya fotokopi ijazah legalisir," Rismon menuturkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |