Perusahaan operator SPBU Vivo membatalkan negosiasi pembelian BBM dari Pertamina karena tingginya kandungan etanol dalam BBM impor dari Pertamina.
FAJAR.CO.ID -- Tiga perusahaan besar pengelola SPBU swasta kompak membatalkan pembelian BBM dari Pertamina. Rencana PT Pertamina Patra Niaga menjual bahan bakar minyak (BBM) base fuel ke tiga SPBU swasta batal.
Perusahaan energi asal Inggris mundur dari negosiasi pembelian BBM dari Pertamina karena terkendala birokrasi internal. Keputusannya, Shell tidak dapat melanjutkan proses negosiasi.
Sementara dua perusahaan pengelola SPBU swasta lainnya yakni Vivo dan APR juga sudah membatalkan rencana pembelian BBM dari Pertamina. Penolakan Vivo maupun PT Aneka Petroindo Raya (APR) yang perusahaan patungan BP dan AKR Corporindo Tbk, karena kandungan BBM dari Pertamina tak sesuai.
Berikut ini fakta-fakta perusahaan SPBU swasta yang membatalkan pembelian BBM dari Pertamina
BBM Impor Pertamina Masih Ditimbun di Depo
Pertamina telah membeli 100 ribu barel untuk memenuhi permintaan dan penjualan BBM ke SPBU swasta. Namun, pembatalan pembelian BBM dari Pertamina oleh SPBU swasta membuat BBM impor Pertamina masih ditimbun di Depo penampungan minyak milik Pertamina.
Pasokan BBM yang diimpor PT Pertamina (Persero) dari luar negeri rupanya belum dibeli badan usaha (BU) swasta penyalur BBM yang terdiri dari Shell, BP-AKR, dan Vivo.
Lantaran belum terserap, BBM impor masih ditimbun di depo penampungan minyak milik Pertamina. Dua BU swasta, BP-AKR dan Vivo yang sebelumnya setuju membeli pasokan Pertamina, di tengah jalan malah membatalkan pembelian.
Shell Terkendala Birokrasi
Perusahaan energi asal Inggris mundur dari negosiasi pembelian BBM dari Pertamina karena terkendala birokrasi internal. Keputusannya, Shell tidak dapat melanjutkan proses negosiasi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































