
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Krisis beras kini menghantam sejumlah negara di kawasan Asia dan Afrika, menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan ketahanan pangan regional.
Malaysia menjadi salah satu negara yang terdampak paling serius, karena hanya mampu memenuhi 40–50 persen dari kebutuhan beras nasional dan harus mengandalkan impor untuk menutupi kekurangannya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohammad Bin Sabu, melakukan kunjungan ke Indonesia guna menemui Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman.
Dalam pertemuan itu, Malaysia menyampaikan harapan agar Indonesia bersedia membantu meningkatkan kapasitas produksi beras mereka, baik melalui kerja sama teknologi maupun kolaborasi di sektor pertanian.
Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Amran menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjalin kolaborasi teknis.
"Semangat solidaritas antarnegara ASEAN menjadi dasar kami menyambut baik kerja sama ini, khususnya dalam transfer teknologi pertanian," ujar Amran, Rabu (24/4/2025).
Namun demikian, ketika diminta untuk membuka keran ekspor beras ke Malaysia, Amran menegaskan bahwa prioritas Indonesia saat ini adalah menjaga ketersediaan pangan nasional.
"Kita menerima permintaan dari Malaysia terkait impor beras, tetapi saat ini prioritas kita adalah menjaga ketahanan pangan nasional terlebih dahulu. Jika stok dalam negeri sudah stabil, barulah kita bisa mempertimbangkan dukungan lebih lanjut," jelasnya.
Negara-negara yang Menghadapi Krisis Beras
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: