Gus Nadir Minta Tambang Tidak Dihalalkan Lewat Agama

11 hours ago 7

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen, melontarkan kritik terhadap pernyataan Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla, yang menyebut bahwa pertambangan adalah hal baik selama bukan bad mining.

Dikatakan Gus Nadir, sapaannya, klaim tersebut terlalu menyederhanakan persoalan yang sebenarnya jauh lebih kompleks dan sarat masalah.

“Penambangan bukan sekadar perkara teknis antara baik dan buruk,” kata Gus Nadir di X @na_dirs (15/6/2025).

Ia menilai aktivitas tambang di Indonesia selama ini lekat dengan ketimpangan struktural, kerusakan ekologis, hingga pelanggaran hak masyarakat lokal.

Dalam kacamata hukum Islam, lanjutnya, maslahat tidak bisa berdiri sendiri.

Gus Nadir mengutip Imam al-Ghazali dalam kitab al-Mustasfa, yang menyatakan bahwa maslahat yang bertentangan dengan teks agama dan kesepakatan ulama tidak dapat dibenarkan.

“Jika suatu tambang mencemari lingkungan, merampas tanah adat, dan menghancurkan ruang hidup masyarakat, itu bukan maslahat, melainkan mafsadat,” tegasnya.

Gus Nadir juga mengingatkan bahwa menjaga keseimbangan lingkungan adalah bagian dari syariat.

Ia menyebut kerusakan akibat tambang berskala besar sebagai bentuk penghianatan terhadap amanah kekhalifahan manusia di bumi.

Tokoh NU ini menolak pemisahan hitam-putih antara good mining dan bad mining, karena faktanya, banyak perusahaan tambang berizin pun melakukan pelanggaran etis, hukum, dan sosial.

“Maslahat yang menindas rakyat dan lingkungan adalah tipu daya moral. Dan itu harus dilawan, setidaknya dengan suara moral para ulama,” Gus Nadir menuturkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |