Kemenkes Catat 15 Kasus Perundungan Mahasiswa PPDS di RSUP Dr Wahidin, Pihak RS Mengaku Tak Tahu

3 days ago 16

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar mengaku tak tahu adanya kasus perundungan terhadap mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Data itu sebelumnya dibeberkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Data tersebut, diungkapkan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

“Belum, (baru tahu) setelah rapat Komisi IX tersebut,” kata Humas RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Aulia Yamin saat dikonfirmasi fajar.co.id, Jumat (2/5/2025).

Saat ini, ia mengatakan pihaknya belum mengantongi data dari Kemenkes. Juga belum. Mengetahui siapa korban dan pelaku perundungan.

“Kami juga masih menunggu data dari Kemenkes,” ucap Aulia.

Meski belum mendapatkan data, ia mengungkapkan sudah melakukan tindak lanjut. Terutama dari pihak Komite Koordinasi Pendidikan atau Komkordik.

“Sebelum ada data, juga sudah dilakukan pembahasan dan koordinasi sebagai bentuk respon dan tindak lanjutnya,” ujar Aulia.

“Di RSWS (RS Wahidin Sudirohusodo) ada namanya Komkordik. Komkordik ini menyusun pedoman pencegahan perundungan dan menyosialisasikannya,” tambahnya.

Ia memberi contoh, yakni sarasehan yang dilakukan 28 April 2025 di Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Wahidin. Kegiatan itu menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

“Beberapa hari lalu kami adakan sarasehan juga, salah satunya sebagai bentuk upaya pencegahan perundungan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan data sejumlah kasus perundungan mahasiswa PPDS. Saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |