
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) juga menjadi salah satu dari institusi pendidikan kedokteran yang disorot Kementerian Kesehatan RI.
Sorotan itu akibat tingginya jumlah kasus perundungan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Dalam data yang diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, FK Unhas tercatat mengantongi 8 kasus perundungan yang telah diverifikasi sebagai valid.
“Dari total 2.668 pengaduan yang kami terima sejak Juni 2023, sebanyak 632 kasus dinyatakan sebagai bentuk perundungan yang nyata," ujar Budi.
"Beberapa di antaranya berasal dari fakultas kedokteran, termasuk FK Unhas dengan delapan kasus,” tambahnya.
Dengan jumlah tersebut, FK Unhas menjadi salah satu dari tiga fakultas kedokteran dengan kasus terbanyak, setara dengan Universitas Syiah Kuala dan Universitas Andalas.
Selain itu, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo rumah sakit pendidikan utama FK Unhas juga tercatat menyumbang 15 kasus perundungan, memperkuat indikasi adanya persoalan sistemik dalam lingkungan akademik dan klinis Unhas.
Menkes Budi menegaskan bahwa bentuk perundungan yang dilaporkan mencakup tekanan psikologis, verbal, hingga praktik yang melecehkan martabat peserta pendidikan.
Ia juga menyampaikan bahwa laporan terus mengalir dan Kemenkes akan menindaklanjuti setiap kasus secara transparan dan menyeluruh.
"Kenapa bullying terjadi? Karena senior yang sangat menentukan. Jadi yang ngajar sekarang di PPDS bukan gurunya, karena gurunya (Dosennya) sibuk," imbuhnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: