
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga, memberikan respons terkait insiden keracunan massal yang terjadi di Cianjur, yang diduga melibatkan program MBG (Makanan Bergizi) sebagai penyebabnya.
Dalam akun X pribadinya, @AndiSinulingga, ia menyarankan agar program seperti MBG sebaiknya dikelola di tingkat sekolah dengan melibatkan pihak sekolah, komite sekolah, dan kantin sekolah.
"Program bagus seperti MBG ini sebaiknya diserahkan ke pihak sekolah masing-masing saja, melibatkan komite sekolah, pihak kantin sekolah itu jauh lebih baik dan efektif," tulis Andi Sinulingga dikutip X @AndiSinulingga Kamis (24/4/2025).
Pernyataan tersebut muncul setelah kejadian keracunan massal yang menimpa 78 siswa di Cianjur, yang diduga terkait dengan makanan yang disediakan dalam program MBG.
Sinulingga menilai bahwa pelibatan pihak-pihak yang lebih dekat dengan lingkungan sekolah dapat meningkatkan efektivitas dan meminimalisir risiko kejadian serupa di masa depan.
Kritik ini juga mencerminkan keprihatinan terhadap pengelolaan program yang tidak melibatkan pengawasan ketat dari pihak yang lebih memahami kondisi dan kebutuhan lokal di setiap sekolah.
Setelah kejadian tersebut, BGN saat ini tengah menantikan hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Hasil investigasi diharapkan bisa diketahui dalam waktu 7 hingga 10 hari ke depan.
Meski dapur penyedia makanan MBG disebut telah mematuhi standar, Dadan menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi pangan dalam program ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: