
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya, Heru Subagia, mengambil langkah tegas dalam menyikapi polemik keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi.
Ia mengirimkan surat resmi langsung ke Solo, yang ditujukan kepada Presiden ke-7 RI tersebut.
Heru menyampaikan bahwa surat tersebut merupakan bentuk permohonan audiensi dari Kagama Cirebon sebagai bagian dari upaya menyelesaikan polemik yang belakangan kembali mengemuka di publik.
“Saya mengirimkan dokumen resmi ke Pak Jokowi, karena Kagama Cirebon saat ini sudah dalam posisi mengamati, mencermati, dan ikut serta dalam isu-isu yang sedang viral, yaitu polemik ijazah Jokowi,” kata Heru Subagia, Jumat (2/5/2025).
Dalam surat itu, Heru menyatakan Kagama Cirebon mengajukan permohonan silaturahmi kepada Presiden untuk membuka ruang klarifikasi terbuka atas isu ijazah yang dinilai menimbulkan kegaduhan dan polarisasi di tengah masyarakat.
“Kami lampirkan pula susunan keanggotaan kami sebagai bukti bahwa ini adalah permintaan resmi dari pengurus cabang Kagama Cirebon,” tegas Heru.
Kata Heru, sebagai alumni resmi Universitas Gadjah Mada, Presiden Jokowi telah sah secara formal memegang ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM dan lulus tahun 1985.
Namun ia mengakui, isu ini terus menjadi bahan pertanyaan publik karena munculnya berbagai penelitian dan kajian dari sesama alumni UGM yang mempertanyakan keabsahan dokumen tersebut.
Heru menyebut beberapa nama yang aktif dalam polemik ini seperti Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma (dr. Tifa), dan ahli digital forensik Rismon Sianipar.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: