Ketua MUI bidang Dakwah KH. Cholil Nafis
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH Muhammad Cholil Nafis, kembali berbicara program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menuai banyak persoalan.
Dikatakan Cholil, meski niat awal program ini mulia untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, implementasinya justru menimbulkan masalah baru.
“Niatnya baik untuk memperbaiki gizi anak Indonesia tapi nyatanya program MBG malah jadi masalah dapur nasional,” ujar Cholil di X @cholilnafis (1/10/2025).
Ia menilai, berbagai persoalan muncul mulai dari dugaan penyimpangan, kasus keracunan, hingga standar gizi yang dipertanyakan.
“Baik dari penyimpangan maupun keracunanya, belum lagi soal standar gizinya,” tambahnya.
Cholil pun memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto agar pelaksanaan program ini diawasi lebih ketat serta dilakukan pemetaan sesuai kondisi tiap daerah.
“Usul Pak Prabowo agar diawasi ketat dan dipilah antar daerah,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga, Naraya Hanafia, mengungkapkan bahwa sekolah anaknya secara resmi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menceritakan, penolakan itu muncul setelah pengurus OSIS mengumpulkan petisi dari seluruh siswa dan orangtua, lalu bersurat secara resmi ke pihak yayasan, sekolah, serta instansi terkait dengan MBG.
“Sekolah anakku resmi menolak MBG,” ujar Naraya di trheads pribadinya @narayahanafia (1/10/2025).
Dikatakan Naraya, aksi kritis dari OSIS sebagai konsumen MBG mendapat dukungan penuh dari guru maupun orangtua.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































