Komisaris BUMN Didominasi Politisi, Jhon Sitorus: Saya Pikir Rezim Ini Jauh Lebih Baik, Ternyata Tidak

2 weeks ago 25
Jhon Sitorus.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, ikut merespons fenomena ratusan jabatan komisaris di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diisi oleh kalangan politisi.

Ia mengaku sempat berharap pemerintahan saat ini akan lebih baik dari sebelumnya. Namun, realitas yang ditemuinya justru sebaliknya.

“Saya pikir rezim ini akan jauh lebih baik dari sebelumnya, ternyata tidak,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Sabtu (4/10/2025).

Dikatakan Jhon, penempatan politisi yang latar belakangnya tidak relevan dengan bisnis BUMN menjadi salah satu penyebab banyak perusahaan negara merugi.

"Ratusan Komisaris BUMN diisi oleh politisi yang latar belakangnya tidak relevan. Wajar saja jika banyak BUMN yang rugi karena isinya politisi," tegasnya.

Jhon juga menilai politisi tidak pernah berpikir soal kepentingan jangka panjang, melainkan hanya fokus pada urusan sesaat dan partai masing-masing.

"Politisi tak berpikir soal jangka panjang. Politisi hanya akan berpikir soal urusan jangka pendek disertai dengan urusan partai politiknya masing-masing," ungkapnya.

Lebih jauh, ia menilai mustahil berharap ada penerapan meritokrasi dalam pengisian jabatan di BUMN.

"Sepertinya mustahil berharap BUMN yang benar-benar memakai prinsip meritokrasi. BUMN masih hanya sekadar lapangan balas jasa bagi kroni-kroni politik sekaligus mempertahankan loyalitas," kuncinya

Sebelumnya, praktik penempatan politisi dan orang dekat kekuasaan di jajaran komisaris BUMN dinilai masih marak.

Sejak satu dekade terakhir, kursi komisaris perusahaan pelat merah kerap menjadi bancakan untuk mereka yang memiliki kedekatan politik.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |