Konstitusi Dirusak dan Anaknya Dipaksakan Jadi Wapres, Islah Bahrawi: Aneh, Manusia Begitu Dijadikan Berhala

3 weeks ago 34
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Madura, Islah Bahrawi

Fajar.co.id, Jakarta -- Direktur eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, kembali menyampaikan pandangannya terkait sosok yang disebutnya sebagai seorang pembual yang telah merusak konstitusi.

"Sekedar pengingat: NU dipecah belah. PARPOL diacak-acak. TNI-POLRI diracun tanpa meritokrasi. KPK dibuntungi. KEJAKSAAN dibuat tak bernyali. MK dibajak. Konstitusi dirusak," tulis Islah Bahrawi, dikutip dari unggahan di media sosialnya, Rabu (1/10/2025).

Anaknya, lanjut Islah Bahrawi, dipaksakan harus jadi Wapres. Anak yang satu lagi diatur supaya jadi ketua Parpol. Mantunya dijadikan gubernur. Mereka adalah yang konon "lebih suka berbisnis daripada berpolitik", katanya.

"Benar-benar di tangan pembual, negara ini kayak milik mbahnya sendiri," sindir Islah Bahrawi.

Anehnya, lanjut dia, manusia macam begitu masih saja dijadikan berhala. "Tololnya lagi, masih ada pulak penyembahnya…" tutup Islah Bahrawi.

Beberapa waktu lalu, Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, menelanjangi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah acara televisi swasta baru-baru ini.

Feri mengungkap bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka jalan bagi Gibran maju sebagai calon wapres, tidak pernah melalui proses pembuktian sebagaimana seharusnya.

“Perkara putusan MK yang mengabulkan bahwa Gibran memenuhi syarat, tidak pernah disidangkan dalam perkara pembuktian di MK. Dari daftar, langsung putusan,” tegas Feri di hadapan publik, dikutip pada Jumat (13/6/2025).

Ia bahkan menyebut bahwa banyak orang merasa tahu, padahal tidak tahu, mengenai kejanggalan proses hukum di balik pencalonan Gibran.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |