
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-Perjuangan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) guna mendorong masyarakat Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan, bukan hal yang mudah. Bahkan dalam perjalanannya banyak menemui hambatan, tantangan dan rintangan di sana-sini.
"Alhamdulillah DNIKS telah berdiri selama 58 tahun dan syukuran kali ini menjadi momentum bagi DNIKS lahir sebagai katalisator dalam memperjuangkan kesejahteraan sosial," kata Wakil Ketua umum DNIKS Dian Novita Susanto dalam sambutan syukuran HUT ke-58 DNIKS dan peluncuran buku "DNIKS Dari Masa ke Masa 17 Juli 1967-17 Juli 2025" yang disusun Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan DNIKS, Mulyadin Permana di Kantor DNIKS, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan syukuran dan peluncurkan buku tersebut merupakan rangkaian acara HUT ke 58 DNIKS yang puncaknya akan digelar di Kementerian Sosial (Kemensos) pada 25 Juli 2025 mendatang.
"DNIKS ingin mendobrak mindset bahwa rasa syukur, ikhlas dan sabar bukan berarti pasrah menerima nasib. Artinya cara pemikiran lama ini harus dibuang, karena nasib itu bisa diubah dengan semangat berikhtiar (usaha)," ujar Dian yang didampingi Ketua umum DNIKS Effendy Choirie, Waketum DNIKS Hendratmoko, Ketua BPA DNIKS Siswadi Abdurrochim serta sejumlah pengurus lainnya.
Lebih lanjut Dian menekankan bahwa sebagai katalisator yang berbicara tentang kesejahteraan sosial, maka mindset "miskin" pada masyarakat harus dibebaskan dan diubah terlebih dulu. "Bagaimana mau sejahtera, kalau pikirannya saja belum merdeka dan sejahtera. Jadi mendobrak mindset ini sangat penting, harus usaha dan berani hadapi tantangan," paparnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: