
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penulis DImas Budi Prasetyo menyoal tepuk tangan sakinah. Hal yang disebut Menteri Agama Nasaruddin Umar bisa redam perceraian.
“Saya cukup tergelitik dengan statement Menteri Agama kita ini soal tepuk sakinah. Apakah benar dengan adanya tepuk sakinah lantas bisa meredam angka perceraian? Menarik ditunggu,” tulis Dimas dikutip dari akun Facebooknya, Sabtu (4/9/2025).
Dia lalu memaparkan faktor yang menurutnya membuat pasangan bercerai. Mulai dari faktor ekonomi.
Menurutnya, faktor terbesar alasan rumah tangga bubar karena keadaan ekonomi yang pas-pasan, karena makin sempitnya lapangan pekerjaan.
Kedua perselingkuhan.
Hal yang menurutnya berpengaruh terhadap angka perceraian.
“Banyaknya kasus serong kanan serong kiri, baik yang dilakukan pihak laki-laki atau perempuan, membuat kasus perceraian terjadi,” ujar diaspora Indonesia yang bermukim di Belanda ini.
Komitmen yang rapuh terhadap pernikahan, tanggung jawab yang tidak terlaksana dengan baik, tidak mampunya menahan nafsu adalah penyebabnya.
“Jangan salahin setan, wong setan ini tugasnya menggoda doang, kalau sampeyan selingkuh ya sampeyan sendiri yang membuka pintunya,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya karena minimnya ilmu pernikahan. Baginya, itu tidak bisa dipungkiri banyak yang menikah tanpa didasari ilmu yang baik.
“Menikah hanya dijadikan tujuan agar bisa ena-ena secara halal. Ada juga yang menikah karena tuntutan sosial.”
Padahal, menikah sangat kompleks. Proses belajarnya seumur hidup. Karenanya, banyak perceraian terjadi karena masing-masing pihak minim ilmu dan tidak mau belajar.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: