
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritikus pendidikan Darmaningtyas ikut menanggapi pernyataan Wakil Kepala BGN, Nanik Deyang yang membandingkan kasus keracunan MBG di Indonesia dengan insiden serupa di negara lain.
Darmaningtyas menyebut pejabat yang menyampaikan pembelaan semacam itu seakan tidak merasakan langsung penderitaan masyarakat.
"Hihi soalnya mereka tidak merasakan sendiri sih, coba suruh ngrasain deh," katanya di X @Darmaningtyas (4/10/2025).
Sebelumnya, Wakil Kepala BGN, Nanik Deyang, berpendapat bahwa keracunan makanan tidak hanya terjadi di Indonesia.
Ia menyebut kasus serupa juga ditemukan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Brasil.
Pernyataan tersebut kemudian dikutip ulang oleh Islah Bahrawi, seorang tokoh Nahdlatul Ulama, yang menegaskan bahwa logika pembanding itu tidak tepat.
"Jangankan soal keracunan, korupsi pun tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga ada di negara lain," ujar Islah di X @islah_bahrawi.
Ia meminta kepada Nanik agar tidak terlalu melebar dalam mencari-cari alasan terkait MBG yang banyak bermasalah belakangan ini.
"Jadi santai saja kisanak, sepanjang apa yang terjadi di negara kita dan di negara lain juga terjadi, maka itu hal yang wajar. Paham gak klen?," tandasnya.
Hingga kini, jumlah korban keracunan MBG terus bertambah. Dua daerah bahkan telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB), yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Mamuju.
Data BGN per 22 September mencatat sedikitnya 4.711 orang terdampak di berbagai wilayah.
Rinciannya, 1.281 orang di Sumatra, 2.606 orang di Jawa, serta 824 orang di Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: