
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kematian Diplomat muda, Arya Daru masih menyisakan tanda tanya dalam benak berbagai pihak.
Padahal pihak kepolisian telah membeberkan hasil penyelidikan terhadap mendiang yang dinyatakan meninggal tanpa adanya pihak lain alias mengakhiri hidupnya sendiri.
Kematian Arya ini mengundang banyak komentar. Salah satunya dari Praktisi Hukum dan HAM, Nicholay Aprilindo.
Dalam pernyataannya dia menyebut mustahil disebut bunuh diri melihat keadaan korban yang rapi menurutnya.
“Bahwa keadaan seluruh tubuhnya selimut rapi makanya saya pikir kalau orang bunuh kenapa di ikat tangannya sendiri atau dia lakban dia plastikin mukanya. Ini satu hal yang mustahil bagi saya,” ungkapnya dalam instagram iNews dikutip Jumat (1/8/2025).
Nicholay kemudian membahas bagaimana keadaan TKP terlihat bersih tanpa adanya kerusakan di lokasi tersebut.
Menurutnya, hal ini bisa saja terjadi karena dilakukan oleh profesional dengan oenuh perencanaan sebelum hari eksekusi.
“Saya berpendapat lain bahwa setiap tindakan profesional dalam hal melakukan tindak kejahatan termasuk pembunuhan tentunya si pelaku sudah membaca situasi, mempelajari situasi, bahkan mempelajari hal-hal yang dapat dilakukannya tanpa jejak,” jelasnya.
Dengan tegas dia mengungkap ini mungkin saja merupakan tindakan pembunuhan senyap bukan bunuh diri.
“Artinya in pembunuhan senyap yang tidak bisa disederhanakan jadi bunuh diri,” imbuhnya.
Nicholay curiga adanya pihak profesional yang terlibat untuk menghabisi nyawa pria 39 tahun ini dengan cara bersih tanpa meninggalkan bukti.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: