3 weeks ago
35
Simulasi Program MBG
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Seorang ibu rumah tangga, Naraya Hanafia, mengungkapkan bahwa sekolah anaknya secara resmi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menceritakan, penolakan itu muncul setelah pengurus OSIS mengumpulkan petisi dari seluruh siswa dan orangtua, lalu bersurat secara resmi ke pihak yayasan, sekolah, serta instansi terkait dengan MBG.
“Sekolah anakku resmi menolak MBG,” ujar Naraya di trheads pribadinya @narayahanafia (1/10/2025).
Dikatakan Naraya, aksi kritis dari OSIS sebagai konsumen MBG mendapat dukungan penuh dari guru maupun orangtua.
Mereka, kata dia, berani untuk speak up dan tetap maju meski banyak pihak sempat meragukan hasilnya.
"Mereka yakin apa yang terbaik bagi mereka, dan orangtua serta guru percaya pada mereka,” jelasnya.
Naraya menyebut, langkah tersebut membuat satu sekolah kini bisa merasa aman dari ancaman keracunan makanan.
Ia juga menyinggung soal potensi penyimpangan di balik program tersebut.
Menurutnya, penolakan dari sekolah-sekolah lain bisa saja terjadi namun tidak selalu dilaporkan, sebab MBG memang membuka celah korupsi di banyak tempat.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sekolah anaknya adalah Islamic Boarding School yang sejak bertahun-tahun sudah memiliki sistem katering sendiri, bahkan biaya makan sudah masuk dalam SPP.
Hal serupa, kata Naraya, juga berlaku di sejumlah sekolah lain, termasuk sekolah Katolik.
“Sayang anggarannya. Lebih baik dievaluasi distribusinya agar tepat sasaran, bukan malah meresahkan dengan banyaknya kasus keracunan,” tandasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
