
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat Medsos, Eko Kuntadhi memberikan sorotan terkait Pembentukan Koperasi Merah Putih.
Yang disoroti oleh Eko Kuntadhi terkait pembentukan yang disebut dilakukan secara cepat.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Eko Kuntadhi memberikan sorotan tajamnya.
“Pembentukan Koperasi Merah Putih dikebut. Lembaga sudah berdiri di desa-desa,” tulisnya dikutip Senin (14/7/2025).
Dengan dikebutnya Pembentukan Koperasi Merah Putih, ia mebyebut BUMDes disebut saat ini dalam situasi panik.
“Pengusaha di desa dan BUMDes degdegan, karena ada pesaing baru. Tapi dari sisi SDM pengurus koperasi masih kedodoran,” ujarnya.
Masalah yang hadir menurut dari percepatan ini ada meengucurnya kredit bank.
Dan untuk pihak yang bertanggung jawab untuk kredit bank ini masih jadi pertanyaan besar.
“Jika kredit bank mengucur, lalu bermasalah. Siapakah yang harus tanggungjawab?,” terangnya.
Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan gerakan ekonomi berbasis desa yang diluncurkan pemerintah. Tujuannya adalah mengoptimalkan kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui koperasi yang adil, transparan, dan gotong royong Koperasi Merah Putih.
Juga diharap memberikan alternatif lembaga keuangan resmi untuk warga desa, agar tak lagi bergantung pada pinjol atau rentenir.
Presiden Prabowo memproyeksikan potensi perputaran ekonomi mencapai hingga Rp 7 miliar per desa per tahun.
Beberapa kalangan, termasuk Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), menganggap program ini berpotensi mematikan keberagaman koperasi lokal, sebab bersifat sangat sentralistik dan menyeragamkan nama serta model koperasi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: