
FAJAR.CO.ID -- Serangan militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025), dilaporkan gagal menghancurkan komponen utama program nuklir Iran. Laporan tersebut berdasarkan
penilaian awal intelijen Amerika Serikat (AS).
Intelijen AS menemukan bahwa serangan militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran kemungkinan hanya menundanya beberapa bulan. Media CNN melaporkan pada Selasa (24/6) waktu setempat seperti dilansir Anadolu.
Penilaian awal soal kegagalan militer AS menghancurkan fasilitas nuklir Iran dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA).
Laporan yang dimuat CNN menyebutkan, penilaian badan intelijen utama pada Departemen Pertahanan AS, berdasarkan pada penilaian kerusakan pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS setelah serangan Minggu dini hari.
Laporan ini mengutip salah satu dari tujuh sumber anonim yang dikatakan telah diberi pengarahan tentang temuan tersebut.
Analisis mengenai kerusakan fasilitas nuklir Iran usai dibom memang masih berlangsung dan dapat berubah seiring dengan tersedianya lebih banyak data.
Namun, analisis tersebut tetap bertentangan dengan pernyataan berulang Presiden AS Donald Trump yang menyebut serangan militer AS pada Minggu dini hari telah menghancurkan fasilitas di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan serangan militer AS telah menghancurkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir.
Presiden Amerika Serikat (AS) juga mengunggah pernyataan Hegseth di akun Truth Social miliknya.
"Berdasarkan semua yang telah kami lihat — dan saya telah melihat semuanya — kampanye pengeboman kita telah menghancurkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir," tulis Trump di Truth Social, mengutip Hegseth.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: