
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Dokter spesialis onkologi yang juga Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Zubairi Djoerban, kembali mengedukasi publik lewat akun media sosialnya.
Melalui platform X (dulu Twitter), akun @ProfesorZubairi, ia menyampaikan pesan penting tentang bagaimana cara mengurangi risiko kanker dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Prof. Zubairi, risiko kanker memang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, namun peluang seseorang terserang penyakit ini dapat ditekan secara signifikan. Kuncinya bukan terletak pada langkah besar atau pengobatan mahal, melainkan dari kebiasaan kecil yang dijalani secara konsisten setiap hari.
"Kita memang tidak bisa menghindari risiko kanker sepenuhnya. Tapi kita bisa mengurangi peluangnya secara signifikan. Caranya? Bukan dengan hal besar, tapi lewat kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten," tulis Prof. Zubairi dalam unggahannya, dikutip Jumat (2/5/2025).
Ia kemudian merinci delapan langkah praktis yang dapat membantu menurunkan risiko kanker:
- Berhenti merokok, karena merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk berbagai jenis kanker.
- Menjaga berat badan tetap sehat dan seimbang, yang berkaitan erat dengan metabolisme tubuh.
- Rutin berolahraga, minimal 150 menit per minggu, atau sekitar 30 menit setiap hari.
- Mengonsumsi makanan sehat, dengan menambah asupan sayur dan buah setidaknya tiga kali sehari.
- Menghindari konsumsi alkohol, sebab zat ini dapat merusak sel dan memicu perkembangan kanker.
- Melindungi kulit saat terpapar sinar matahari, dengan menggunakan tabir surya dan tidak berjemur terlalu lama.
- Melakukan vaksinasi, seperti vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks dan vaksin Hepatitis B untuk mencegah kanker hati.
- Tidak menunda pemeriksaan skrining, termasuk USG atau mamogram untuk deteksi dini kanker payudara, kolonoskopi untuk kanker usus besar, serta tes lainnya sesuai dengan riwayat kesehatan dan faktor risiko.
Prof. Zubairi menekankan bahwa pencegahan bukan hanya soal memperpanjang usia, tetapi juga memastikan kualitas hidup tetap terjaga.
"Menjaga tubuh bukan hanya soal hidup lebih lama, tapi soal hidup dengan kualitas yang lebih baik. Mulai dari sekarang, bukan nanti," ujarnya.
(Wahyuni/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: