Sejumlah siswa menjalani perawatan medis setelah mengalami gejala keracunan di Puskesmas Kadungora, Kabupaten Garut, Selasa (30/9/2025). ANTARA/Feri Purnama
FAJAR.CO.ID, GARUT -- Kasus keracunan diduga akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus berlanjut. Pada Selasa (30/9), giliran siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menjadi korban.
Sejumlah siswa yang mengalami gejala keracunan tersebut dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
Kepala Puskesmas Kadungora, Noni Cahyana mengatakan, korban yang mendapatkan penanganan medis di puskesmas semula berjumlah 19 orang, dan kini dilaporkan ada penambahan sekitar 10 orang.
"Sementara data yang datang ke UGD 19 orang, sekarang ada penambahan orang lagi," kata Noni.
Selain siswa yang mengalami keracunan, ada juga satu guru yang juga mengalami gejala keracunan karena saat itu mencoba mencicipi makanan program MBG.
"Itu ada guru (korban) yang tester makanan," katanya.
Ia menuturkan tercatat sementara siswa yang mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdiri dari siswa SD sebanyak dua orang, kemudian delapan orang SMP PGRI Kadungora, dan yang sisanya paling banyak siswa dari SMP Negeri 1 Kadungora.
Petugas di puskesmas, kata dia, saat ini masih terus siaga melakukan penanganan terhadap siswa di tiga sekolah berbeda yang mengalami gejala keracunan.
Orang tua dari siswa korban keracunan, Wiwin mengatakan, pengakuan anaknya mengeluhkan sakit pusing, mual, dan juga sesak setelah menyantap makanan yang disajikan dalam program MBG di sekolah.
"Tadi anak saya langsung sesak, tidak ingat," kata Wiwin.
Siswa mulai berdatangan ke Puskesmas Kadungora, Selasa siang, sampai menjelang petang masih ada siswa yang mendapatkan penanganan medis.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































