
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, tercatat sebagai salah satu institusi yang memiliki kasus perundungan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terbanyak di Indonesia.
Data tersebut diungkap langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Menkes menyampaikan bahwa sejak pintu pelaporan dibuka pada Juni 2023, pihaknya telah menerima lebih dari dua ribu aduan.
Setelah dilakukan verifikasi dan investigasi oleh Inspektorat Jenderal Kemenkes, ditemukan bahwa 632 kasus merupakan perundungan yang valid.
“Total pengaduan masuk mencapai 2.668, dan setelah disaring, ditemukan 632 kasus yang benar-benar merupakan perundungan,” ujar Budi.
Dari jumlah tersebut, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo masuk dalam 10 besar rumah sakit Kementerian Kesehatan dengan laporan terbanyak, yakni 15 kasus.
Meski tidak berada di posisi puncak, angka ini mencerminkan adanya persoalan serius dalam sistem pendidikan dan supervisi di rumah sakit tersebut.
Adapun rumah sakit lain yang tercatat dengan angka lebih tinggi antara lain RSUP Kandou Manado (77 kasus), RSUP Hasan Sadikin Bandung (55 kasus), dan RSUP IGNG Ngoerah Bali (42 kasus).
Sementara itu, RSUPN Cipto Mangunkusumo, sebagai rumah sakit rujukan nasional, juga tak luput dari sorotan dengan 32 kasus.
Budi menjelaskan, kasus-kasus ini tersebar di berbagai tipe fasilitas kesehatan dari rumah sakit milik Kemenkes, RSUD, rumah sakit universitas, hingga institusi swasta dan militer.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: