5 hours ago
5
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada Minggu (4/5).
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menilai langkah Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sebagai kebijakan yang jauh lebih realistis ketimbang rencana pemerintahan sebelumnya.
Peresmian terminal yang dilakukan Minggu (4/5/2025) itu disebut Said Didu sebagai solusi konkret dalam pelayanan jemaah haji dan umrah.
“Ini lebih realistis daripada ide Jokowi,” ujar Said Didu di X @msaid_didu (5/5/2025).
Ia kemudian membandingkan dengan gagasan Presiden sebelumnya, Jokowi, yang disebut pernah merencanakan menjadikan Bandara Meikarta yang dinilai Said tidak layak sebagai bandara khusus untuk pelayanan haji dan umrah.
“(Jokowi) ingin menjadikan Bandara Meikarta yang sangat tidak layak jadi bandara khusus haji dan umrah,” tegasnya.
Said Didu bilang, pemanfaatan infrastruktur yang sudah siap seperti Bandara Soekarno-Hatta jauh lebih efisien dan memberikan kenyamanan nyata bagi para calon jemaah.
Sementara itu, Terminal Khusus Haji dan Umrah di Soekarno-Hatta diharapkan menjadi pusat layanan terpadu yang memudahkan proses keberangkatan jemaah dari seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (4/5/2025) kemarin.
Sjafrie menegaskan bahwa peresmian terminal ini merupakan bukti komitmen kuat pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jutaan jemaah haji dan umrah asal Indonesia setiap tahunnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
