Sekolah Elit Mulai Terang-terangan Tolak MBG, Alasannya Masuk Akal

3 weeks ago 25
Badan Gizi Nasional atau BGN membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bagi calon mitra yang ingin bergabung dalam program ini, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi, satu di antaranya adalah mitra yang memiliki usaha penyedia makanan. ANTARA FOTO Badan Gizi Nasional atau BGN membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bagi calon mitra yang ingin bergabung dalam program ini, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi, satu di antaranya adalah mitra yang memiliki usaha penyedia makanan. ANTARA FOTO

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sekolah elit mulai terang-terangan menolak makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. 

Seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah Serang, Banten, yang video wali muridnya baru-baru ini viral menolak.

Menurutnya, MBG ini tidak perlu diperuntukkan bagi sekolahnya karena masing-masing murid terbilang sejahtera.

Mulai setiap murid diantar supir dengan mobil minimal Fortuner dan Pajero.

“Kenapa mesti MBG itu di SDIT Al Izzah? Dilihat dari sudut pandang mana pun sangat tidak rasional,” kata wali murid itu saat mengikuti audiensi bersama Wali Kota Serang, Budi Rustandi.

Dokter Bedah aktif di media sosial, Hendra Cipta ikut mengomentari pernyataan wali murid itu yang viral.

Sekilas omongan wali murid itu kata dia sol elitis. Tapi kalau direnungkan masuk akal.

“Sekilas Omongan ibu ini agak ‘Tinggi’ , kesan awal sok Elitis. Tapi kalau kita renungkan, narasi yang diangkatnya sich ‘Masuk Akal’ dan justru ‘Tau Diri',” tutur Hendra Cipta dikutip akun Thread-nya, Kamis (2/10/2025). 

Harusnya kata dia sekolah elit tidak perlu mendapat MBG. Cukup sekolah 3T yang diprioritaskan terlebih dahulu.

“Karena niat mulia Pak presiden menginginkan Anak-anak yang ga Mampu yang dapat MBG. Kok malah sekolah elite yang dapat?,” tanyanya.

“Harusnya sekolah-sekolah 3T yang diprioritaskan lebih dahulu. Jangan salah sasaran begini. Enak kalau ‘Terima Kasih’ yang dikasih; ini justru diprotes; jadi distribusi nya jangan mubazir donk .

Tujuan awal gak Tercapai. Evaluasi atuh,” pungkasnya. (Self/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |