Tewas Tragis di Kamar Kos, Bambang Widjojanto Duga Kematian Diplomat Muda Sarat Pesan Simbolik: Lu Bicara, Gua Timpe

7 hours ago 10
Rekaman CCTV terkait diplomat muda sebelum ditemukan tewas.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), terus menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Salah satunya datang dari mantan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto (BW), yang menyebut pola kematian ADP tak bisa dipandang biasa.

Dikatakan BW, tewasnya Arya yang ditemukan dalam kondisi wajah dan mulut dilakban, menyerupai pola pembunuhan yang dikenal dalam teori kriminologi sebagai 'locked room mystery'.

"Pola pembunuhan seperti ini biasanya disebut sebagai locked room mystery dalam berbagai tulisan teori kriminologi,” kata BW dikutip pada Minggu (13/7/2025).

Lebih lanjut, BW menilai bahwa pola seperti ini menyiratkan pesan simbolik yang ditujukan bukan hanya kepada korban, tapi juga kepada publik atau pihak lain.

“Karena dia sebenarnya mengirim pesan simbolik, jadi si pelaku itu sedang mengirim pesan simbolik,” BW menuturkan.

BW menyebutkan bahwa pembacaan motif pembunuhan harus dimulai dari pola kejahatannya, bagaimana korban ditemukan, cara eksekusi, serta konteks pekerjaan korban.

"Itu kan bisa dilihat, dijelaskan bahwa korban, Pak Arya, itu katanya, mulut dan wajahnya dilakban. Ini bagi kalangan kriminolog disebut sebagai simbol pembungkaman," ungkapnya.

Kata BW, metode itu adalah bentuk ancaman kepada orang lain yang mungkin sedang bicara atau akan membocorkan sesuatu.

"Pesannya kepada orang lain melalui korban itu, yang bicara dan membocorkan informasi, kayak gini nih,” tambahnya.

Arya diketahui merupakan diplomat muda yang bertugas di Direktorat Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |