4 Gubernur Riau Terjerat Korupsi Berturut-turut, dari Saleh Djasit hingga Abdul Wahid, Ini Profil dan Kasus Lengkapnya

6 hours ago 4
Ilustrasi-Gedung Merah Putih KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan. (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala daerah di Riau kembali terjerat korupsi. Gubernur Riau Abdul Wahid dan 9 orang lainnya yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, selain 10 orang termasuk penyelenggara negara, sejumlah uang tunai yang disita KPK diduga terkait tindak pidana korupsi juga ikut dibawa.

"Tim akan membawa ke Gedung KPK Merah Putih,” kata Budi saat memberikan keterangan pers di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan, Senin malam (3/11/2025).

Dalam operasi senyap yang dilakukan pada Senin siang di Provinsi Riau tersebut, tim penyidik KPK mengamankan total 10 orang. Namun Budi belum merinci identitas para pihak yang terjaring selain Gubri Abdul Wahid.

Sesuai prosedur, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang tertangkap tangan.

Ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, beberapa Gubernur Riau juga terjerat korupsi:

Saleh Djasit
Saleh Djasit memimpin Riau pada periode 1998–2003, di tengah masa transisi politik nasional yang penuh tekanan. Ia dikenal sebagai birokrat berpengalaman dengan latar belakang Bupati Bengkalis. Pembangunan infrastruktur dan pembenahan layanan publik menjadi fokus pada masa jabatannya.

Namun pemerintahannya juga bersinggungan dengan era maraknya praktik korupsi di daerah. Pengawasan terhadap proyek-proyek pemerintah dinilai masih lemah. Ini menjadi pintu masuk bagi penyimpangan anggaran.

Saleh diseret KPK dalam kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran. Proyek itu dianggap bermasalah dan terjadi mark-up anggaran yang merugikan uang negara. Ia didakwa menyalahgunakan kewenangan untuk memperkaya pihak tertentu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |