Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares
FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Berbagai masalah dan cobaan harus dihadapi oleh tim PSM Makassar di ajang Super League 2025/2026.
Cobaan-cobaan itu datang dari berbagai sisi, mulai dari performa tim, masalah internal termasuk finansial hingga ditinggal sang pelatih.
Super League 2025/2026 seperi jadi ombak besar untuk tim berjuluk Juku Eja ini, padahal ini masih dalam tahap awal musim.
Mulai dari performa, enam laga yang sudah dimainkan PSM baru mampu meraih satu kemenangan.
Sisanya mereka hanya meraih empat hasil imbang dan satu kekalahan. Hasil ini, menempat PSM Makassar di posisi ke-14 klasemen sementara dengan raihan 7 poin.
Bahkan di empat laga awal, Yuran Fernandes dan kawan-kawan gagal meraih satu kemenangan pun.
Mulai dari tiga hasil imbang beruntun dan puncaknya meraka harus menelan kekalahan dari Persita Tangerang di pekan kelima.
Asa sempat muncul saat PSM mampu meraih kemenangan perdananya musim ini di pekan keenam. Kemenangan semakin jadi semangat karena yang mereka kalahkan ada Persija Jakarta.
Namun, di pertandingan berikut PSM kembali kehilangan tajinya karena kembali imbang menghadapi PSIM Yogyakarta.
Melihat statistik penampilan di enam laga awal ini bisa jadikan jauh dari harapan dan kelas tim PSM Makassar yang biasanya bersaing di papan atas.
Selain masalah performa di tim, masalah lainnya yang harus dihadapi adalah masalah finanssial di tim.
Kabarnya para pelatih, pemain dan staf sudah tidak mendapatkan gajinya selama lima bulan.
Masalah ini diungkap langsung oleh pelatih Bernardo Tavares jelang laga menghadapi Persija Jakarta kala itu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































